guru sasteraku pernah hairan
lantaran aku hampir bisa menghafal
semua dialog amilah, saaman, kartiman.
kata guru sasteraku:
"andai moecktar lubis
menyemak skrip jawapanmu
kau pasti dapat nol."
syukur, yang menyemaknya
bukanlah seorang moecktar
hinggalah derita amilah
bisa membantuku
menjejak sekolah tinggi.
hingga kini aku masih mencari jawapan:
mengapa moecktar musuhi pram?
ZIZIE ALI
13.9.2000
Tiada ulasan:
Catat Ulasan